Jumat, 04 November 2011

(Ficlet)One Night With You


Author: Hyorimindi Harako
Tittle: One Night With You
Poster Goes To: Park Ji Yeon Fanfiction Art Shop
Genre: Romance, Comedy, Friendship
Length: Ficlet
Rating: PG 13/PG 15
Main Cast:
-Park Jiyeon T-Ara as Park Jiyeon
-Choi Minho SHINee as Choi Minho
Other Cast:
- IU as Lee Jieun
-Luna f(x) as Luna
-Krystal f(x) as Krystal
-Sulli f(x) as Sulli
-Kim Jonghyun SHINee as Kim Jonghyun/Ketua Penjaga Pantai
-ETC

NB:Oke hari ini aku post ff lagi.. FF ini juga udah pernah aku post di blog aku yang lain. Pokoknya banyak post an yg udah aku post di blog lain hehe.. Happy Reading..


Someone POV
“Huuaaa jahat…”
Bagaimana bisa mereka meninggalkanku? Mereka melupakanku? Atau mereka sengaja meninggalkanku disini?
Sepertinya mereka sengaja meninggalkanku, buktinya Tas ku yang berisi Handphone, dompet dan barang-barang penting nya dibawa oleh mereka sedangkan aku DITINGGALKAN.
“Dasar penghianat aku benci kalian. INGAT!!!! AKU TAK AKAN MENGAMPUNI KALIAN”
JEEEEEGGGGEEERRRR
BBRRRRRUUUSSSHHH
Setelah petir menggelegar hujan pun turun (?)…
“Huuaaa eotokhae…”

Aku pun memutuskan untuk berteduh di ‘gubuk’ kecil yang berada tak jauh dari pantai.
Oke pasti para reader bingung aku ini siapa asal usul ceritanya gimana. Ini masih rahasia author nya tuh yang nyuruh aku rahasiain semuanya sabar dulu/PLLAAKK (Author:Banyak omong loe udahlah cepet ceritain kasian readernya Reader:Ngelempar duit ke author/PLLAAAKK)

*Flashback On*
Oke jadi AWALNYA aku dan keempat sahabatku yang terdiri dari Jieun, Luna, Sulli, dan Krystal sedang berlibur di Gwanggali Beach. Saat kami ingin pulang tiba-tiba Jieun menghilang dan aku ditugaskan untuk mencari Jieun dan tak hanya itu satu-satu nya tas yang aku bawa pun mereka suruh aku tinggalkan katanya sih agar aku tak merasa berat karena membawa tas tapi ternyata heuh. Berjam-jam aku mengelilingi Gwanggali Beach namun aku tak kunjung menemukan Jieun, lalu aku memutuskan untuk kembali ke tempat dimana kami bereempat berkumpul, tapi sesampai nya disana mereka sudah menghilang dan aku pun memutuskan untuk bertanya kepada seseorang yang sedari tadi berdiri di dekat tempat kami bereempat berkumpul..
“Cheogeo apakah ahjeusi melihat 3 yeoja yang sedari tadi berdiri di situ?” tanyaku..
“Oh yeoja yeoja cantik itu, tak lama setelah agashi pergi, datang seorang yeoja cantik lagi lalu mereka pergi ke arah parkiran mobil” jelas ahjeusi itu..
Parkiran mobil coba aku ke sana..
“Gomawo ahjeusi” ucapku sambil berlari menuju parkiran mobil..
Di parkiran mobil aku sudah tak melihat lagi mobil yang kami gunakan untuk berlibur ke Gwanggali Beach.
“Sial mereka benar-benar meninggalkanku sebenarnya apa sih rencana mereka? Ternyata mereka bukan sahabat yang baik aku benci mereka”
Tak lebih dari 3 jam aku dan keempat sahabatku bersenang-senang di Gwanggali Beach tapi sekarang mereka malah meninggalkanku mereka memang jahat…
*Flashback End*

Sekarang aku hanya bisa menangis di gubuk kecil ini, aku tak menyangka mereka sejahat itu..
“Hiks hiks hiks hiks”
Tiba-tiba saja aku mendengar langkah seseorang yang datang ke arahku lalu ia memegang pundak ku..
“Agashi ada apa? Anda siapa ya?” tanya namja bertubuh tinggi dan berkulit cokelat yang tak ku kenal..
“Aku…aku…aku aku ditinggalkan mereka jahat” jawabku dan tak henti-hentinya air mataku keluar dari mataku (Untung bukan bola matanya yang keluar hehe/PLLLAAK)..
“Agashi tolonglah tenang ini post penjaga pantai kenapa anda disini?”
“MWO..?? Post penjaga pantai? Sekecil ini?” ucapku bingung..
“Kyyaaa walaupun kecil ini sangat berguna, cepat kau pergi dari sini” ucap namja itu sambil mendorong-dorong tubuhku..
Kyyaaa kenapa namja ini jadi kasar padaku, apa kata-kata ku menyakitinya? Padahal kata-kata ku kan masih termasuk sopan huft. Aku pun terpaksa keluar padahal masih hujan..
“Hyyaaa ahjeusi” ucapku memanggil namja yang mendorong ku itu
“Ahjeusi? Seenaknya saja kau panggil aku ahjeusi, umurku ini masih 20 tahun dan aku punya nama. Seenaknya saja kau memanggilku ahjeusi..” omel namja itu..
“Aku kan tak tau namamu apalagi umurmu..” balasku
“Namaku Minho, Choi Minho Aku lahir di Incheon, Tanggal 9 Desember 1991 kau bisa menghitungkan dan jika dihitung umurku masih 20 tahun. Aku berkuliah di Konkuk University dan aku bekerja sampingan sebegai penjaga pantai di Gwanggali Beach”
“Apakah kau ingin melamarku?”
“Kyyaaa gr sekali kau..”
“Tidak aku hanya bercanda lagian sih aku kan hanya butuh namamu kau malah memberitahuku semua data dirimu hehehe”
“Sudahlah aku mau kerja..”
“Oppa tunggu dulu..” ucapku sambil menarik tangannya..
“MWO? Oppa? Aku saja tak tahu namamu, kau sudah berani memanggilku oppa”
“Hehe namaku Jiyeon, Park Jiyeon umurku 18 tahun. Dari umurku kau sudah bisa tahu kan alasan mengapa aku memanggilmu oppa karena umurmu 2 tahun lebih tua dari umurku. Tadi kan kau marah aku memanggilmu ahjeusi” ucapku sambil menunjukkan puppy eyes ku..
“Jangan tatap aku seperti itu dan lepaskan tanganku”
“Baiklah, carikan aku tempat tinggal”
“Siapa kau seenaknya saja memintaku mencarikan kau tempat tinggal? Kau pikir aku nampyeon mu?”
“Anii kau bukan nampyeon ku tapi calon”
“MWO..??”
“Anii aku hanya bercanda ayolah carikan aku tempat tinggal untuk malam ini saja, kau lihat kan sekarang sedang gerimis kalau tidak aku pinjam Handphone mu..”
“Untuk apa?”
“Untuk dimakan ya untuk menelpon lah..”
“Aku tak membawa Handphone dan seandainya aku membawa Handphone pun tak ada guna nya..”
“Kenapa tak ada guna nya? Handphone itu sangat penting”
“Karena di pantai ini tak ada signal”
“Oh ia hah aku lupa. Yasudah carikan aku tempat tinggal untuk malam ini saja..”
“Oke aku akan antarkan kau ke hotel yang letaknya tak jauh dari sini”
“Hotel? Kau akan membayarkan nya kan untukku?”
“Mwo? Anii seenaknya saja kau berbicara ya kau bayar sendiri lah”
“Aku tak punya uang”
“AKU JUGA”
“Yasudah yang gratis..”
“Tak ada selain di rumahku”
“Hah aku tak mungkin tinggal di rumahmu. Eumm bagaimana kalau di post penjaga pantai itu”
“Anii mana bisa disitu. Post itu dipakai 24 Jam non stop”
“Lalu di mana yang gratis?”
“Ya mana ku tahu”
“Yasudahlah aku tinggal di rumahmu..”
“Anii aku namja kau yeoja mana mungkin kita bisa tinggal bersama”
“Ayolah kau tak kasian padaku, aku ditinggalkan teman-teman ku mereka sangat jahat padaku sedangkan tas ku yang berisi barang-barang penting di ambil masa kau tidak kasihan padaku. Jika kau tak kasihan berarti kau tak punya hati”
“Baiklah baiklah hanya sehari. Cepat akan aku antar kau ke rumahku..”
“Gomawo oppa”
Yeah rayuanku berhasil hehehe..

*_*_*_*

“Ini rumahmu?”
“Ne weo..?? Apakah terlalu kecil untukmu?”
“Tentu saja tidak, badanku saja sekecil ini hehe”
“Kau tidur di dapur”
“MWO..?? Aku kan yeoja setidaknya kau persilahkan aku untuk tidur di kamar dan malam ini kan sangat dingin”
“Aku tak peduli, sekali di dapur tetap di dapur”
Huft aku sangat kesal dengan sikapnya..
“Sudahlah aku ada urusan” ucapnya dan segera ku tahan
“Tunggu dulu aku ingin mandi..”
“Lalu kau minta di mandikan?”
“Anii” ucapku sambil menyilangkan kedua tanganku tepat di atas dada
“Aku hanya bercanda aku itu bukan namja mesum seperti yang kau pikirkan” ucapnya sambil menunjuk ke arah kepalaku..
Kyyaaa tau dari mana ia bahwa aku memikirkan hal demikian..
“Hehe ne ne, aku mau pinjam baju dan handuk mu” ucapku..
“Buat apa?”
“Ya untuk di pakai”
“Hah kau merepotkan, tunggu sebentar aku akan mengambilkanmu baju dan handuk diam disini”
“Ne”
Minho pun pergi mengambilkan baju dan handuk yang kuminta dan tak lama kemudian ia datang..
“Ini baju adikku yang tertinggal jadi jangan sampai rusak..” ucapnya sambil menyerahkan baju dan handuk
“Arasseo, oh ia kamar mandinya dimana?”
“Disitu di dekat dapur”
“Hoh gomawo anyeong..” ucapku lalu pergi ke kamar mandi..
“Oya tunggu dulu” ucapnya dan berhasil membuatku berhenti bergerak
“Wae?”
“Aku hanya ingin bilang kalau nanti setelah mandi kau jangan keluar rumah, aku ada acara dengan penjaga pantai lain nya. Kau harus jaga rumah” ucapnya..
“Ne..” ucapku malas..
“Dia pikir aku penjaga rumahnya apa” bisik ku sambil berjalan ke kamar mandi..
“Ne kau penjaga rumahku. Aku dengar semua nya. Sudahlah aku ingin pergi anyeong”
Hiisss sial dia mendengarnya. Sudahlah mendingan aku mandi sekarang saja..

*_*_*_*

Setelah mandi dan ganti baju aku pun segera pergi ke dapur untuk mencari makan, namun tak sedikitpun aku menemukan yang nama nya makanan yasudah jadinya aku memutuskan untuk tidur saja. Dan tempat tidurku adalah di dapur, ya tuhan jahat sekali namja bernama Minho itu. Tega nya dia membiarkan yeoja secantik diriku ini tidur di dapur seperti ini. Oke aku masih harus berterima kasih padanya karena dia menyediakan kantung tidur untuk ku. Huh setidaknya aku tak akan kedinginan tapi ini dapur hah..
Tiba-tiba saja ide cerdik namun licik timbul di otakku, bagaimana kalau aku menyelinap ke kamar nya, Minho nya sedang tidak ada ini. Aku pun menyelinap ke kamar Minho lalu ku baringkan tubuhku di kasur kecil yang tersedia di kamar itu.
Walaupun kamar ini tak sebesar kamarku, yang jelas kamar ini lebih baik dari pada dapur, secara perlahan mataku pun mulai menutup dan aku pun tertidur..

*_*_*_*

MinhoPOV
“Kyyaaa Choi Minho sepertinya kau mabuk cepat pulang, tak baik tertidur disini” ucap Kim Jonghyun ketua penjaga pantai.
Badanku yang mulai melemah karena terlalu banyak mengkonsumsi alkohol pun hanya menurut dan berjalan pulang. Sesampai di rumah aku segera berjalan menuju kamar karena badanku benar-benar terasa lunglai, kakiku terasa lemas, dan pandanganku pun tidak jelas.
Aku pun membaringkan tubuhku dan mencoba untuk tidur namun tempat tidurku terasa sangat ganjal. Kenapa tempat tidurku terasa sangat sempit dan tiba-tiba aku mendengar suara teriakan seseorang yang sangat nyaring..
“Kyyyyaaaaaaaaa”
Aku pun langsung tersadar dari mabuk alkohol dan segera berdiri..

JiyeonPOV
Saatku sedang asyik tertidur tiba-tiba aku merasa bahwa tempat tidur yang ku tempati bergoncang. Apa Minho sudah pulang? Tetapi kenapa dia langsung tidur ke kasur nya setidaknya jika ia melihatku tertidur disini dia akan mengusirku terlebih dahulu baru tidur. Jangan-jangan dia ingin berbuat macam-macam padaku..
“Kyyaaaaaaaa”
Minho pun langsung terlonjak dan berteriak..
“Ada apa? Apa ada perampok? Kyyaaa Park Jiyeon kenapa kau ada di kamarku, jangan-jangan kau..” ucap Minho mencurigaiku
“Kyaa jangan berpikir macam-macam aku hanya bla bla bla” aku menjelaskan semua yang terjadi sebenarnya kepadanya..
“Yasudah sekarang kau kembali ke dapur aku ingin tidur” ucapnya mengusirku. Aku pun hanya bisa menurut dan keluar dari kamarnya..
Kkkrrrrkkkkk
“Bunyi apa itu?” ucap Minho terkejut
“Itu bunyi perutku aku lapar..”
“Kenapa kau tak masak saja sendiri kan banyak bahan makanan yang tersedia di dapur”
“Hehe aku tak bisa masak”
Akhirnya pun Minho memasakkan makanan untukku..
“Heeuuumm masakanmu wangi sekali” ucapku berusaha untuk memuji masakan nya..
“Kau jangan banyak bicara cepat ambilkanku piring..”
“Aku kan tak tau letak piring di mana..”
“Huh kau benar-benar merepotkan”..
Tak lama setelah Minho memasak makanan yang ia masak pun telah tersaji rapi di atas meja makan..
“Selamat makan” ucapku. Baru saja aku ingin menyuapkan Nasi Goreng buatan Minho ke mulutku tiba-tiba lampu padam..
“Hah sial mati lampu” teriak Minho
“Yah bagaimana aku bisa makan kalau gelap seperti ini”
“Yasudah pegang tanganku lalu bawa makananmu, aku tau tempat yang terang saat mati lampu seperti ini dimana. Kajja..”

AuthorPOV
Bbrruuussshhh bruusshhh
Suara gemuruh ombak terdengar sangat indah bagaikan musik malam yang melantunkan lagu lullaby (lagu tidur), di temani cahaya bulan yang menyinari laut biru membuat suasana di tepi pantai terasa terang, aman, dan tenteram..
“Huuaaaa disini indah sekali” ucap Jiyeon terkagum-kagum dengan pemandangan yang berada di hadapan mereka
“Tentu saja, ini adalah alasanku memilih untuk bekerja sebagai penjaga pantai. Yaitu keindahannya, keindahan yang hanya tercipta dari tangan tuhan” jawab Minho
“Kau benar walaupun tak ada lampu disini tapi cahaya bulan membuat pantai ini terasa terang”
“Tak hanya terang tapi juga indah”
“Ne”
“Yasudah kita duduk di situ” ucap Minho sambil menunjuk tempat duduk kecil yang letaknya menghadap pantai. Jiyeon dan Minho pun menghabiskan makanannya di tempat yang ditunjuk oleh Minho itu..
“Huaaa perutku kenyang sekali” ucap Jiyeon
“Yasudah kajja..” ajak Minho
“Kemana?”
“Kau ingin menikmati pantai tidak?”
“Apakah akan menyenangkan?”
“Tentu saja, sangat menyenangkan”
“Oke aku ikut”

JiyeonPOV
Huusss Huuussss
Angin-angin laut menyapu tubuhku, walaupun terasa dingin namun terasa sangat nyaman..
Bbrrrusshhh
Minho menyipratkan air laut ke arah ku..
“Kyyaaaaaaa”
Brruuusshhh
Aku pun membalas cipratan nya dan akhirnya peperangan air terjadi di antara kami selama beberapa menit…
“Haaa aku jadi basah kuyup ini semua karena mu..” ucapku
“Hyyaaa aku juga basah kuyup karenamu. Karena kita sudah basah seperti ini lebih baik kita nikmati saja sambil duduk di tepi pantai. Malam ini malam keluarnya bintang laut. Kajja..”
“Cheongmal? Aku belum pernah melihat bintang laut aku ingin melihatnya”
Kami pun memutuskan untuk duduk di tepi pantai sambil menunggu bintang laut keluar. Gemuruh ombak menerpa tubuhku terasa sejuk dan sangat menggelitik. Disaat aku asyik bermain dengan ombak tiba-tiba..
“Jiyeon liat ini..” teriak Minho
“Omo? Bintang laut nya sangat lucu..”
“Bukan lucu tapi indah..”
“Ah sama saja yang jelas aku menyukainya”
“Heuh kau ini..”
“Aku ingin memegang nya, bintang laut itu akan menggiggit tidak”
“Kalau dengan orang baik sepertiku pasti dia tidak akan menggiggit tapi kalau bersama orang jahat sepertimu pasti dia akan menggiggit hahaha”
“Huh tidak lucu, cepat berikan padaku. Kyyaaa kenapa bintang laut nya menempel di tanganmu..?”
“Karena aku tampan mungkin..”
“Hyyaaaa apa kau memberikan doubletip di telapak tanganmu cepat lepaskan..”
Pllaaaaakkkk
Minho memukulku dengan botol yang entah kapan ia dapatkan (reader:lah Minho dapat botol dari mana?  Minho:tadi di selipin sama author nya/PLAAKK)
“Awwhhh” ringisku
“Kau ini bodoh sekali, tak mungkin aku memakai doubletip untuk menempelkan nya, tapi pakai lem hahaha”
Pllaaaakkk
Aku membalas memukul kepala Minho dengan botol yang Minho gunakan untuk memukulku..
“Kau pikir aku bodoh, aku juga tau bahwa bintang laut suka menempel seperti itu. Aku hanya pura-pura tak tau tadi” ucapku sedikit berbohong..
“Kukira kau benar-benar bodoh karena tampang mu itu tampang orang bodoh”
“Sialan, cepat berikan bintang lautnya padaku”
“Ne ne ne”
Bermenit-menit kami bermain dengan bintang laut dan tiba-tiba..
“Kau sudah punya namjachingu?” tanya Minho padaku dan benar-benar membuat jantungku berdetak kencang..
“MWO? Jangan-jangan kau menyukaiku”
“Hyyaaa anii, kau ini gr sekali. Aku hanya bertanya..”
“Belum, tenang saja terbuka lowongan untukmu hahaha..”
“Hidih, pantasan saja mana ada yang mau punya yeojachingu yang merepotkan sepertimu”
“Hyaaa setelah hampir seharian kita bersama kau selalu menyindirku tak pernah sekalipun kau memujiku” protes ku
“Baiklah kau cantik” ucap nya pelan namun cukup terdengar untukku..
“MWO? Ulangi sekali lagi aku tak dengar..” ucapku berbohong..
“Kau cantik” teriak Minho menghadap ke ombak-ombak yang menyaksikan kami..
Aku pun hanya dapat tersenyum pada nya..
“Kau juga tampan” Kyyaa kenapa aku bisa berbicara seperti itu..
“Kau menyukaiku?” tanya nya dan berhasil membuat pipiku merona. Oke aku akui, sikapnya itu yang membuatku ‘sedikit’ tertarik padanya..
“Hyyaa aku hanya bilang kau tampan bukan berarti aku menyukaimu, aku juga sering bilang tampan kepada anjing peliharaanku”
“Kyyaaa kau menyamakan ku dengan seekor anjing”
“Kyyaa anjingku itu berada di tempat yang special di hatiku sepertimu”
“Maksudmu?” tanya nya bingung..
Oke aku keceplosan, hah bagaimana ini?
“Hyyaa apa maksudmu dari kata berada di tempat yang special di hatimu?”
“Tidak, lupakan saja..”

MinhoPOV
“Kyyaa anjingku itu berada di tempat yang special di hatiku sepertimu” ucap Jiyeon dan kata-kata itu, apa maksudnya?
“Maksudmu?” tanya ku bingung dan dia hanya terdiam..
“Hyyaa apa maksudmu dari kata berada di tempat yang special di hatimu?” tanyaku yang semakin penasaran..
Oke aku menyukai nya, sikap nya itu berbeda dengan yeoja lain nya..
“Tidak, lupakan saja..” jawabnya. Dan jawaban itu benar-benar membuatku kecewa..
Semenjak kata-kata itu keluar dari mulut Jiyeon. Kami hanya terdiam dan tak sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tiba-tiba aku merasa Jiyeon menyenderkan kepala nya ke pundak ku..
Deg deg deg
Aku pun menatap nya dan ternyata ia tertidur. Yasudah aku pun memutuskan untuk menggendong nya ke rumahku, lalu aku membaringkan tubuhnya di kasurku dan aku pun tidur di dapur…

*_*_*_*

JiyeonPOV
Pagi-pagi sekali Minho membangunkanku dan bilang bahwa ada orang yang mencariku, ternyata itu keempat sahabatku. Mereka mengatakan bahwa mereka bukan sengaja meninggalkanku, tapi karena tiba-tiba alergi Krystal kambuh dan tak sanggup untuk menungguku yang lama berkeliling mencari Jieun padahal Jieun sendiri telah ditemukan. Jadi mereka semua pergi ke rumah sakit terdekat saking heboh nya mereka lupa bahwa aku tertinggal dan untung nya Luna ingat bahwa aku tertinggal makanya pagi ini mereka menjemputku.
Setidaknya aku mengetahui bahwa sahabatku bukan sengaja meninggalkanku, saat aku ingin pulang ke Seoul rencana nya aku ingin mengucapkan salam perpisahan pada Minho namun ia bilang ia sibuk. Aku benci dengan nya, ia tidak sedih berpisah denganku. Oke dan aku pun sadar hanya aku yang sedih berpisah dengan Minho sedangkan Minho benar-benar tak peduli denganku. Dan akhirnya aku pun pulang ke Seoul tanpa mengucapkan salam perpisahan kepada Minho..

*_*_*_*

5 Bulan kemudian

MinhoPOV
Hari ini seperti hari biasa bekerja, memperhatikan pengunjung-pengunjung pantai dan tetap saja sampai sekarang aku belum bisa melupakan yeoja bodoh bernama  Jiyeon itu sampai suatu ketika aku mendengar suara teriakan seseorang..
“Toollooonngg tooolloonngg aku..”
Ada seseorang yang tenggelam, aku pun berlari menuju pantai. Lalu berenang mengarungi ombak-ombak laut lalu aku menyelamatkan orang yang tenggelam itu dan sesampai di tepi pantai aku baru menyadari bahwa yeoja yang tenggelam itu adalah..
“Jiyeon..”
Aku pun segera menolong nya, memberi nya nafas buatan dan akhirnya dia pun selamat dari maut..
“Minho..” ucapnya saat sadar. Aku pun memeluk tubuhnya..
“Aku merindukan mu Jiyeon..” ucapku semakin mempererat pelukanku pada nya..
“Na do, aku juga merindukanmu Minho”
Aku senang ternyata ia juga merindukanku, walaupun akhirnya aku tak memilikinya namun bertemu dengan nya pun aku sudah merasa senang. Terima kasih tuhan..

-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar